17
Mar
11

PEMBIBITAN AYAM BURAS

PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG

 

NUR HAFID, S.Pt, MM

PENDAHULUAN

 

Dunia perunggasan nasional dalam gejolak.  Demikianlah kalimat yang mungkin tepat untuk menggambarkan bagaimana situasi perunggasan kita saat ini yang seiring dengan krisis ekonomi yang tiada menentu.  Gejolak perunggasan –yang dalam hal ini adalah per-’ayam’-an, cukup rumit untuk ditelusuri bagai mengurai benang kusut.  Mulai fluktuasi harga broiler, produksi DOC yang (sekarang) kekurangan, harga pakan yang relatif tinggi, belum harmonisnya hubungan antara peternak kecil dan besar, dan berbagai permasalahan lainnya cukup membuat “resah” perekonomian nasional dan bikin “pusing” para penentu kebijaksanaan.

Namun, di tengah gejolak per-’ayam’-an itu, ada sekelompok ayam yang sepi dari hingar bingar tersebut.  Ia adalah ayam kampung.  Ya, ayam kampung memang sepi , adem ayem, seakan tidak terpengaruh oleh situasi yang  bergejolak di lingkungannya.  Ayam kampung sepi dari pembicaraan orang, sepi dari naiknya harga pakan, sepi dari sirkulasi pasar, sepi dari program ini dan itu, bahkan sepi juga dari sentuhan tangan para pengusaha.

Mengapa demikian?  Apakah ayam kampung itu “kesepian” dan “minder” sehingga tidak punya nyali untuk tampil di kancah perunggasan?  Atau karena atribut “kampung” membuatnya sepi dari “peredaran”.  Tapi bukankah pemerintah juga sudah menaikkan “derajat”-nya dengan mengganti nama menjadi ayam buras (bukan ras).  Tokh ayam ini belum juga sempat dilirik oleh para pelaku usaha peternakan, apa lagi untuk dibudidayakan secara besar-besaran.

Banyak kalangan baik itu pengamat, praktisi, maupun peneliti yang mengemukakan bahwa sebenarnya ayam kampung itu cukup potensial untuk bersaing di kancah perunggasan.  Beberapa diantaranya adalah melalui intensifikasi pemeliharaan.  Jadi sistem pemeliharaan yang selama ini hanya ‘sekedarnya’ harus dirubah menjadi lebih ‘moderen’.  Akan tetapi perlu juga kita akui bahwa ayam kampung masih memiliki permasalahan yang membuatnya belum dijadikan pilihan usaha peternakan.

Perbaikan sistem melalui pola intensifikasi pemeliharaan merupakan cara atau pilihan yang telah cukup banyak dilakukan oleh peternak (kecil).  Hasilnyapun agaknya tidak mengecewakan, yaitu dapat meningkatkan pendapatan peternak melalui cara ini.  Akan tetapi nilai tukar produk ayam kampung masih diuntungkan oleh adanya anggapan-anggapan tradisi, seperti: telur ayam kampung memiliki khasiat tertentu yang tidak dimiliki oleh telur ayam ras, rasa dagingnya yang lebih enak, dan lain-lain angapan sejenis.  Bukan berarti angapan-anggapan tersebut salah atau perlu disalahkan, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa gejolak permintaan para konsumen itu dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor ekonomis.  Kalau dibandingkan dengan harga produk-produk ayam ras, memang lebih mahal.  Juga bagi produsen, ia akan memilih komoditas yang efisien dari segi pemeliharaan.

PEMILIHAN CALON INDUK

Sebagai calon induk betina harus dipilih karena akan digunakan untuk menghasilkan telur tetas yang akan menurunkan anak yang berkualitas. Persyaratan calon induk adalah sebagai berikut :

–       Calon induk dipilih dari induk yang sudah pernah bertelur minimal 3 kali, karena induk yang baru bertelur 1 kali akan mempunyai daya tetas yang rendah.

–       Penampilan prima, badannya langsing tetapi bagian perut tampak seperti kantung yang berat

–       Prilakunya lincah dan tidak mempunyai sifat kanibal

–       Kemampuan produksi telur baik

–       Kakinya segar dan tidak kering

–       Rongga perut diantara tulang dada dan tulang supit berjarak 4-5 jari (menandakan ayam banyak menyimpan calon telur)

Induk yang akan menghasilkan telur tetas sebaiknya berumur lebih dari 6 bulan, dimana induk ini akan produktif dan menghasilkan telur tetas sampai umur 2 tahun. Setelah usia 2 tahun, daya tetas telur akan menurun karena kerabang telur akan menjadi tebal.

PEMILIHAN PEJANTAN

Calon pejantan yang akan digunakan untuk pemacek , hendaknya dipilih dari kumpulan indifidu yang pertumbuhannya pesat. Berikut persyaratan calon pejantan yang baik :

–       Anatomi tubuhnya bagus dan tidak memiliki bagian tubuh yang cacat

–       Penampilan egar, gagah, kokoh dan tidak terlalu gemuk

–       Sifatnya agresif, lincah, banyak gerak (ketika dipegang seolah-olah ayam akan berontak)

–       Matanya bersinar cerah

–       Bulu badan bagus, cantik dan mengkilat

–       Sayap kuat dan berbulu rapi

–       Kakinya kokoh, tegar, kuat dan bersisik teratur

Pejantan hendaknya dikawinkan pada umur lebih dari 8 bulan dan dapat dunakan sebagai pemacek sampai umur 3 tahun

 

PERKAWINAN

Kandang Untuk Perkawinan

Beberapa peternak membuat kandang untuk perkawinan dikandang ren atau kandang litter secara koloni. Dari perkawinan secara berkelompok tersebut diharapkan ayam bisa menghasilkan telur tetas yang bermutu bagus dan mempunyai daya tetas tinggi serta bibit yang bermutu prima.

Kandang litter ukuran 10 meter persegi dapat diisi sekitar 10 – 12 ekor ayam, dimana dari luas tersebut dibagi 2 bagian. Satu bagian untuk tempat tidur dan bertelur sedangkan satu bagian untuk umbaran. Bentuk bangunan kandang banyak pilihan, prinsipnya harus ada kandang untuk berteduh (beratap) dan sirkulasi udara diatur dengan baik. Sedangkan umbaran bisa tidak beratap diberi pagar keliling agar ayam dapat bergerak leluasa dan memperoleh sinar matahari penuh setiap hari.

Ada beberapa cara untuk mengawinkan ayam Buras, tapi secara umum perkawinan ayam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu perkawinan tunggal dan perkawinan ganda.

  1. Perkawinan Tunggal

Perkawinan tunggal dilakukan, seekor pejantan pemacek dijodohkan dengan satu ekor betina atau sekelompok betina. Pejantan hanya satu sehigga betina tidak bisa memilih jantan. Hasil perkawinan ini akan terarah karena garis keturunannya jelas.

Perkawinan secara tunggal ini akan sangat penting dalam proses breeding karena memungkinkan peternak mendapatkan bibit sesuai dengan yang dikehendaki. Perbandingan antara jantan dan betina pada perkawinan tunggal bisa 1 :1,  1 : 2,  1 : 5,   1 : 6, sesuai dengan jumlah jantan dan betina yang dimiliki, dan maksimal adalah 1 : 10 ekor.

  1. Perkawinan Ganda

Dalam perkawinan ganda, pejantan yang digunakan sebagai pemacek lebih dari satu ekor, misalnya 2 ekor pejantan digunakan untuk mengawini 5 – 10 ekor betina. Kelemahan dari perkawinan model ini adalah sulit untuk mengetahui darah yang mengalir pada anak ayam hasil keturunannya secara individu. Keuntungannya, telur tetas yang dihasilkan jarang yang infertil (kosong) dan betina dapat memilih jantan yang dikehendaki.

Dalam perkawinan ayam, induk betinadapat dikawinkan satu kali dalam seminggu untuk menjaga agar daya tetas telur tetap baik

MENETASKAN TELUR AYAM

Pada materi ini akan dibahas tentang penetasan telur secara buatan (incubator) dengan menggunakan mesin tetas. Model mesin  tetas sangat banyak, akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah bukan modelnya akan tetapi hasil tetasnya tinggi.

Telur yang akan ditetaskan harus dipastikan memang telur tetas, yaitu telur-telur ayam yang dihasilkan dari induk yang sehat dan dibuai (dikawini) oleh pejantan yang baik. Untuk mendapatkan telur telur yang bagus untuk di tetaskan harus   di yakini bahwa telut telur tersebut berasal dari induk induk ayam yang memenuhi syarat sebagai induk yang baik seperti:

–       Telah di Vaksinasi secara lengkap (ND, AI dsb)

–       Sehat

–       Mempunyai postur dan bentuk badan yang baik

–       Berasal dari galur murni

  1. Seleksi Telur Tetas

Kriteria telur tetas yang layak adalah sebagai berikut :

–       Bobot telur 39 – 43 gram per butir

–       Bentuk telur normal, ukuran lebar ¾ kali panjangnya

–       Ketebalan kerabang telur sedang

–       Permukaan kerabang rata, halus dan bersih

–       Umur telur belum lewat 7 hari setelah keluar dari tubuh induk

Sebelum ditetaskan, telur dikumpulkan ditempat penyimpanan, telur diletakkan diruang yang cukup cahaya dan sirkulasi udara baik. Kelembapan ruang penyimpanan sekitar 60% dengan suhu sekitar 20 oC. Ditempat penyimpanan telur tetas disusun dalam wadah (egg tray) dengan posisi yang lancip dibawah. Ini diperlukan agar ruang udara di dalam telur tudak rusak.

  1. Memasukkan dalam mesin tetas

Sebelum dimasukkan dalam mesin tetas, terlebih dahulu telur satu persatu dilap permukaan kerabangnya dengan menggunakan larutan desinfektan sebagai upaya sanitasi. Larutan desinfektan diperoleh dengan mencampur 1 cc desinfektan dengan ¼ liter air hangat.

Setelah telur selesai dibersihkan, telur tetas dimasukkan dalam mesin tetas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Posisi melatakkan telur di mesi tetas adalah ujung yang lancip diletakkan dibagian bawah menyentuh permukaan rak tetas. Penyusunan telur sebaiknya miring sekitar 40 o

  1. Suhu dan Kelembapan Ruang Mesin Tetas

Sebelum mesin tetas digunakan, suhu dalam ruangan mesin tetas sebaiknya diatur agar rata dan stabil. Selama proses penetasan berlangsung, suhu diatur antara 100 – 105 oF atau 38,3 – 40,6 oC . Mesin tetas harus dalam keadaan tertutup untuk menjaga pengaruh suhu dari luar. Pengaturan suhu harus diikuti dengan pengaturan kelembapan dan ventilasi udara yang baik.

Untuk menjaga kelembapan agar tetap stabil (60 – 70%), didasar kotak mesin tetas disediakan jambangan berisi air dingin. Air ini sangat diperlukan untuk menagtur kelembapan dalam ruang mesin tetas.

  1. Pengaturan Ventilasi dan Pemutaran Telur

Secara berkala, ventilasi harus terbuka beberapa menit agar terjadi pergantian udara segar diadalam ruang mesin tetas. Untuk itu, lubang ventilasi pada mesin tetas harus diatur sedemikian rupsa agar suplai udara segar terjamin. Ventilasi pada mesin tetas biasanya terletak diatas, ini dibuka mulai hari ke tiga sebesar ¼ dan secara berkala dilebarkan sampai telur menetas (21 hari).

Pemutaran telur mulai dilakukan 3 hari setelah didalam mesin tetas dan berakhir 3 hari sebelum telur menetas. Pemutaran telur dilakukan untuk menjaga agar panas menyebar secara merata dan telur tidak mengering pada satu sisi. Serta mencegah embrio melekat pada kulit.  Pemutaran dilakukan 3 – 5 kali sehari dengan interval yang sama.

Mulai hari ke empat dilakukan pendinginan telur ketika siang hari bersamaan dengan pemutaran telur. Pendinginan berlangsung selama 10 – 15 menit setiap hari. Pendinginan dilakukan dengan membuka mesin tetas bersamaan dengan pemutaran telur.

  1. Candling (peneropongan telur )

Peneropongan dilakukan dengan menggunakan gulungan kertas dan sinar matahari atau alat candlng berupa lampu 60 watt. Satu persatu telur diteropong untuk menentukan fertilitasnya. Peneropongan telur telur dilakukan 3 kali yaitu:

  1. Pada hari ke 5 -7 hari untuk menentukan fertilitas dan sekaligus mengeluarkan telur yang infertil. Telur yang infertil, tampak bening karena tidak ada pertumbuhan embrio didalamnya. Telur yang fertil akan tampak titik hitam yang bergerak dan tampak adanya pembuluh darah.
  2. Dilakukan pada hari ke 13, untuk melihat perkembangan embrio
  3. Pada hari ke 17 untuk memeriksa ulang jika masih ada telur yang embrionya mati.

Telur yang mati harus dikeluarkan agar tidak menjadi sumber pencemaran telur yang lain. Sebab telur yang mati akan mengeluarkan CO2 dan ammoniak yang dapat mengganggu perkembangan embrio hidup.

Pada hari ke 20 dan 21 kulit telur mulai pecah dibagian atas, kemudian anak-anak ayam mulai bermunculan, keluar dari cangkang telur. Pada kondisi ini mesin tetas jangan terlalu sering dibuka dan ditutup, karena akan menganggu anak ayam yang baru menetas. Setelah anak ayam bulunya kering, maka segera dikeluarkan dan dimasukkan kedalam box induk buatan yang bersuhu sekitar 95 oF atau 35 oC.

PAKAN AYAM KAMPUNG

Pakan merupakan komponen yang penting dalam pemeliharaan ayam, dan mempunyai komponen biaya yang paling tinggi, yaitu sekitar 70% dari total biaya produksi. Sehingga peternak harus dapat menekan biaya pakan serendah-rendahnya dengan tanpa mengurangi mutu dan nilai gizinya.

  1. Kebutuhan nutrisi ayam umur 0 – 1 bulan

Pada fase awal ini, ayam kampung membutuhkan pakan yang bergizi baik, dan membutuhkan pakan dengan protein sekitar 22 – 24 %, karbohidrat 40 – 45 %, lemak 3-4%, serat kasar 5 – 6%, Mineral 1,25%, vitamin 0,5% dan Energi 2.500 Kkal/Kg. Pada umur ini dianjurkan menggunakan pakan pabriikan yang berbentuk tepung halus. Air minum sebaiknya ditambah vitamin atau antibiotik agar kesehatan anak ayam terjaga.

  1. Kebutuhan nutrisi ayam umur 1 – 2 bulan

Pada fase ini ayam membutuhkan pakan dengan kandungan protein sekitar 18 – 19 %, karbohidrat 40 – 45 %, lemak 3-4%, serat kasar 4 – 6%, Mineral 1,25%, vitamin 0,5% dan Energi 2.500 Kkal/Kg. Pakan berbentuk tepung kasar mulai dapat diberikan. Untuk menekan biaya pakan dapat digunakan pakan oplosan berupa 45% jagung giling +  35% bekatul dan 20% konsentrat (kandungan prot 35-37%) ditambah mineral. Pada fase ini kebutuhan pakan antara 25 – 45 g/hari.

  1. Kebtuhan nutrisi ayam umur 2 – 3,5 bulan

Pada fase ini ayam kampung sudah memasuki awal remaja. Pakannya membutuhkan kadar protein sekitar 16 – 17 %, karbohidrat 43 – 47 %, lemak 5-7%, serat kasar 5 – 7%, Mineral 1,25%, vitamin 0,5% dan Energi 2.500 Kkal/Kg. Pakan oplosan yang dapat digunakan terdiri dari 40% jagung + 45% bekatul dan 15% konsentrat dan ditambah 0,5 Kg mineral. Kebutuhan pakan pada fase ini sekitar 45 – 60 g / hari. Pada fase ini dapa ditambahkan pakan hijauan (sayuran) sebanyak 20% dari total pakan.

  1. Kebutuhan nutrisi ayam umur 3,5 – 5,5 bulan

Pada umur ini, ayam akan memasuki masa remaja dan menjelang bertelur. Pakannya membutuhkan ransum yang memunyai kandungan protein sekitar  14 – 16 %, karbohidrat 45 – 50 %, lemak 7-8%, serat kasar 5 – 9%, Mineral 1,25%, vitamin 0,5% dan Energi 2.850 Kkal/Kg, Campuran pakan yang dapat digunakan adalah 40% jagung + 35% bekatul dan 25% konsentrat (dengan kadar protein 30-33%) dan ditambah 2 Kg mineral. Kebutuhan konsumsi pakan ayam umur ini adalah sekitar 60 – 80 g / hari.

  1. Kebutuhan nutrisi ayam umur 5,5 bulan keatas

Pada umur ini ayam sudah mulai bertelur dan memasuku fase dara. Pakan yang diberikan mengandung  protein sekitar  15 – 16 %, karbohidrat 45 – 50 %, lemak 7-8%, serat kasar 5 – 9%, Mineral 1,25%, vitamin 0,5% dan Energi 2.400 – 2.500 Kkal/Kg, Ca 3,5% dan P 0,55%. Formulasi pakan yang diberikan bisa menggunakan campuran 45 % jagung + 25 % bekatul + 30% konsentra (kandungan protein 30%) dan ditambah 3% mineral.

MENGHITUNG KANDUNGAN GIZI PAKAN

Dalam mengoplos pakan , hal yang harus diperhatikan adalah kandungan protein pakan. Untuk dapat mengetahui kandungan ransum maka terlebih dahulu harus mengetahui kandungan berbagai bahan pakan yang digunakan untuk mencampur pakan ayam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebagai contoh dapat disajikan sebagai berikut :

Kandungan campuran pakan adalah sebagai berikut :

Nama Bahan Kandungan Gizi (%)
  Prot KH Lemak
Jagung 9,64 68,80 3,69
Bekatul 15,88 43,80 8,20
Konsentrat 37 45,24 8,08
  1. Penghitungan kandungan Protein dalam campuran

Jagung        =   9,64 %     x    50%      = 4,87%

Bekatul        =   15,88%    x     25%     =  3,99%

Konsentrat   =  37 %    x    25 %          = 9,25%

Jumlah protein                                        16,10 %

  1. Perhitungan Kandungan karbohidrat

Jagung        =   68,80 %     x    50%      = 34,40%

Bekatul        =   43,80%    x     25%     =  10,95%

Konsentrat   =  45,24 %    x    25 %     = 11,31%

Jumlah Karbohidrat                                56,66 %

  1. Perhitungan Kandungan Lemak

Jagung        =   3,69 %     x    50%      = 1,85%

Bekatul        =   8,20%    x     25%     =  2,05%

Konsentrat   =  8,08 %    x    25 %     = 2,02%

Jumlah protein                                        6,12 %

 

 

14
Sep
09

MENANTIKAN IEDUL FITRI

Ramadlan hampir usai, perburunan “bonus Ramadlan”  berupa malam laitlatul qadar pun  hampir finish. Kita semua ikut berburu atau tidak, kita sendiri yang tahu. Lantas kita dapat menjumpainya lalu menangkapnya atau malah melepaskannya, kita juga tidak tahu. Karena “Bonus Ramadlan” ini berbeda dengan bonus duniawi  dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan perusahaan, bahkan para karyawan bisa melakukan demo menuntut pemberian THR kepada pengusaha yang slintutan. Lailatul Qadar tidak dapat di demo, karena Allah Maha Adil dan Bijaksana berbeda dengan manusia.  

Demo menuntut Malam yang lebih baik dari seribu bulan (seperti yang disampaikan oleh alloh dalam Alqur’an Surat Al Qodr, Lailatul Qodri Hoirun min alfi syahr) hanya dapat dilakukan dengan cara beribadah semaksimal mungkin, bukan hanya nyegati di malam-malam tertentu saja, karena kapan Lailatul Qadar turun hanya Allah yang tahu.

Logikanya, seperti dalam marketing dengan model pemberian  sebuah hadiah untuk memacu penjualan produknya, jika ingin memperoleh hadiah tersebut, maka harus membeli produk sebanyak-banyak supaya peluang untuk mendapatkan hadiah besar, walaupun ada yang membeli satu produk sudah dapat hadiah. Demikian pula untuk mendapatkan “bonus” Agung, kita tidak bisa hanya berpedoman pada satu atau dua malam harus melakukan ibadah seluruh malam pada bulan Ramadlan

Pada cerita pewayangan kita kenal dengan “Perang Baratayuda”, dimana kapan waktu meletus perang tersebut juga tidak ada yang tahu persis, baik dipihak pandawa maupun kurawa, tapi kedua pihak meyakini bahwa perang akan meletus. Sehingga semua pihak akan terus waspada tidak mau lengah, pada saatnya nanti kedua pihak sudah siap untuk perang tanding.

 Seperti kita ketahui bahwa Alloh mewajibkan kepada orang yang beriman (bukan lainnya) untuk bersusah payah meningkatkan derajat lewat puasa sebulan lamanya untuk menjadi hamba yang takwa. Semoga saja kita melaksanakan ibadah puasa selama ini betul-betul mempunyai tujuan menjadi Takwa. Dengan kata lain peningkatan derajat ibadah kita siang malam bukan dilakukan karena tergiur oleh bonus khusus Lailatul qodr. Sebuah malam yang lebih indah dari pada seribu bulan. Bila kita beribadah tepat pada turunnya Lailatul Qodr, ‘ganjaran’ kita sama dengan ibadah selama seribu bulan.

Karena memang tidak semua orang bisa beribadah dengan model kekhusukan total. Barangkali sebagian besar umat (jangan lupa termasuk saya juga) baru bisa beribadah pada tingkatan dasar, sekedar memenuhi perintah dan dengan syarat minimal. Namum jangan khawatir karena Alloh Maha Pemurah, Semoga berkat kemurahanNya ibadah kita yang masih sedemikian kecilnya dapat diterima disisiNya. Karena kebahagiaan umat yang paling besar adalah jika ibadahnya diterima. Inilah kemurahan Alloh dan tentunya keindahan dalam ajaran Islam.

Kewajiban puasa selama satu bulan penuh hampir kita selesaikan dengan tanpa “mokel”. Tetapi, rasanya diri kita ini belum terbebas dari noda kotoran yang brupa dosa. Kita telah merasakan Lapar  dan dahaga selama hampir satu bulan penuh, akan tetapi lapar dan dahaga yang kita rasakan belum menyentuh apa – apa dari kulit hati nurani kita. Kita terasa masih acuh terhadap mereka yang lapar, sehingga tangis bayi, rintahan saudara – saudara kita yang belum beruntung, dan keluh para dhuafa’ belum mampu menggugah kemurahan hati kita.

Setelah nanti orang melakukan puasa di bulan Ramadlan selesai, maka akan ada pesta Hari Raya ”Fitri” (begitu orang menyebutnya). Lantas apa sebetulnya ”Fittri” itu (dari kata dasar Fitrah), Oleh Kamus al – Muhit li Fairizubadi, diartikan dengan al-Hilqoh al-lati Khuliqo’alaiha al Maulud fi Rahimi Ummihi, Penciptaan yang berproses dari organ reproduksi (kandungan) ibu. Artinya dilahirkan kembali berupa jabang bayi, yang bersih, telanjang, tak ternoda dan tidak tahu apa-apa.

Karena begitu kita mengakhiri  ibadah puasa di bulan suci Ramadlan, berarti kita telah menyelesaikan tingkah laku melaparkan perut dan mendahagakan tenggorokan hanya karena Allah sang Maha Kuasa, padahal disamping kita tersaji isi perut dan pelega tenggorokan. Itulah yang menyebabkan Allah berkenan memberikan pahala berupa pembersihan diri kita dari dosa-dosa yang telah kita lakukan selama setahun. Seperti dalam Hadist Khudsi Assoumu li, wa ana ajri bihi, artinya puasa adalah untukku dan aku sendiri yang akan memberikan pahala puasa.

Ada sebagian orang yang menyebut hari raya itu dengan Lebaran, Lebar artinya bebas atau selesai. Selesai dari menguji kejujuran diri, selesai dari berlatih menahan diri selama satu bulan penuh. Ternyata kejujuran itu mudah, karena kita bisa melakukannya dengan selamat. Ternyata menahan diri itu bisa kita lakukan, sehingga kita mengakhirinya dengan rasa suka cita seperti anak yang terpenuhi keingginannya. Dari situ dapat disimpulkan bahwa perbuatan jujur dan menahan diri itu tidak akan membawa sengsara, seperti yang telah kita lakukan selama sebulan penuh ini. Dan sepatutnya harus kita lanjutkan dalam kehidupan kedepan.

Sesuai dengan janji allah, bahwa orang yang melakukan puasa selama satu bulan penuh akan mendapatkan pengampunan dan akan dijauhkan dari api neraka, namun demikian harus kita pahami bahwa walaupun kita telah selesai puasa, belum cukup untuk menjamin seratus persen akan mendapatkannya. Seperti Riwayat Nabi Muhammad SAW, ” Pada suatu hari ada seorang hamba menghadap Allah hanya dengan bermodalkan kelengkapan ibadah dan ketaatannya kepada-Nya. Namun sewaktu hidup di dunia telah melakukan makian  dan menyakiti sesama, menghujat dan memukul sesama. Pahala ibadah dan ketaatannya habis untuk nomboki kesalahan yang dilakukan kepada sesama, bahkan itupun belum lunas, maka dosa orang yang dimaki dan disakitinya  akan dibebankan kepadanya, dan akhirnya dia dilempar ke Neraka”.

Kanjeng Nabi Muhammad pernah bersabda ” Barang siapa mempunyai kesalahan kepada saudaranya (sesamanya), maka bergegaslah segera meminta halal (maaf) kepadanya hari itu juga”. Dan ini akan terjadi apabila kita telah menyambung lagi tali kekerabatan. Oleh sebab itu tradisi saat lebaran (hari raya) melakukan silaturrahmi itu penting dengan tujuan untuk saling memaafkan dan mengikat tali persaudaraan diantara saudara kita. Itu dilakukan bukan basa basi saja akan tetapi mau tidak mau harus dilakukan oleh mereka yang beriman kepada Allah, jika kita ingin selamat di dunia dan di akhirat.

Momen hari raya nanti, bagi bangsa Indonesia kiranya juga dapat dijadikan awal perbuatan yang mencerminkan ”laku” puasa, yaitu menjadi masyarakat yang berusaha untuk jujur dan mengasihi sesama, tidak saling memaki, tidak saling menghujat dan tidsak saling menyakiti antara yang satu dengan yang lain. Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin bangsa kita akan menjadi bangsa yang dihargai oleh bangsa lain. (Nur Hafid, S.Pt. MM)

22
Agu
09

PENTINGNYA PROTEIN HEWANI

Rendahnya konsumsi protein hewani berdampak pada tingkat kecerdasan dan kualitas hidup penduduk Indonesia. Negara Malaysia yang pada tahun 1970-an mendatangkan guru-guru dari Indonesia, sekarang jauh meninggalkan Indonesia, terutama dalam kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagaimana ditunjukkan oleh peringkat Human Development Indeks (HDI) tahun 2004 yang dikeluarkan United Nation Development Program (UNDP). Dalam periode tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-111, satu tingkat di atas Vietnam (112), namun jauh di bawah negara ASEAN lainnya, Singapura (peringkat 25), Malaysia (59), Thailand (76) dan Fhilipina (83) (Rusfidra, 2002).

Studi Monckeberg (1971) dalam Rusfidra (2005c) menunjukkan adanya hubungan tingkat konsumsi protein hewani pada anak usia pra-sekolah. Konsumsi protein hewani yang rendah pada anak usia prasekolah dapat mengakibatkan anak-anak berbakat normal menjadi sub-normal atau bahkan defisien. Peningkatan konsumsi protein hewani dapat mengurangi frekuensi kejadian defisiensi mental. Ironisnya mereka pada umumnya berasal dari keluarga tidak mampu (miskin).

Kondisi ini merupakan gejala yang umum terjadi di negara-negara berkembang sebagaimana pengamatan Todaro (2000), “Penduduk miskin di berbagai negara dengan cepat mempelajari bahwa pendidikan merupakan cara yang ampuh untuk menyelamatkan diri dari kemiskinan. Namun dalam kenyataannya, anak-anak miskin merupakan orang yang pertama dikeluarkan dari dari kelas karena mengantuk akibat kekurangan gizi, dan orang yang pertama gagal ujian Bahasa Inggris karena mereka tidak punya kesempatan belajar di rumah seperti anak keluarga kaya”.

Konsumsi protein hewani, mencerdaskan bangsa
Konsumsi protein hewani, mencerdaskan bangsa

 Selain untuk kecerdasan, protein hewani dibutuhkan untuk daya tahan tubuh. Shiraki et al. (1972) dalam Rusfidra (2005c) membuktikan peranan protein hewani dalam mencegah terjadinya anemia pada orang yang menggunakan otot untuk bekerja keras. Gejala anemia tersebut dikenal dengan istilah “sport anemia”. Penyakit ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi protein yang tinggi, dimana sebanyak 50% dari protein yang dikonsumsi harus berasal dari protein hewani.

Protein hewani diduga berperan terhadap daya tahan eritrosit (sel darah merah) sehingga tidak mudah pecah. Protein hewani juga berperan dalam mempercepat regenerasi sel darah merah.

Protein hewani memiliki komposisi asam amino yang lengkap dan dibutuhkan tubuh. Nilai hayati protein hewani relatif tinggi. Nilai hayati menggambarkan berapa banyak nitrogen (N) dari suatu protein dalam pangan yang dimanfaatkan oleh tubuh untuk pembuatan protein tubuh. Semakin tinggi nilai hayati protein suatu bahan pangan makin banyak zat N dari protein tersebut yang dapat dimanfaatkan untuk pembentukan protein tubuh. Hampir semua pangan asal ternak mempunyai nilai hayati 80 ke atas. Telur memiliki nilai hayati tertinggi yakni 94-100 (Hardjosworo, 1987 dalam Rusfidra, 2005e).

Pengembangan Ternak Lokal

Dalam rangka memacu pertumbuhan produksi peternakan nasional, seharusnya perhatian lebih difokuskan pada usaha peternakan rakyat dan ternak lokal yang tersebar mulai dari perkotaan sampai perdesaan. Menurut Martojo (2003) jumlah rumahtangga peternakan sekitar 4,5 juta rumahtangga (RTP). Bentuk peternakan yang ada pun sebagian besar merupakan peternakan rakyat, yaitu sapi potong (99,6 %), kambing/domba (99,99 %), kerbau (88,7 %), sapi perah (91,1 %), ayam ras petelur (82,4 %), ayam buras dan itik (100 %) (Soehadji, 1992 dalam Rusfidra, 2004)

Beternak sapi, pendapatan meningkat

Beternak sapi, pendapatan meningkat

Pada umumnya ternak-ternak yang dipelihara pada usaha peternakan rakyat adalah ternak lokal. Ternak lokal merupakan sumber daya ternak yang sudah lama dipelihara peternak pedesaan dan berperan penting dalam sistem usahatani di perdesaan. Usaha peternakan rakyat inilah yang seharusnya menjadi basis pengembangan peternakan nasional. Pengembangan komoditi ternak yang berbasis bahan pakan impor sangat rawan dijadikan sebagai basis pembangunan peternakan nasional. Alasannya adalah tiga komponen bahan pakan (jagung, bungkil kedelai dan tepung ikan) merupakan bahan impor yang menguras devisa. Itulah sebabnya usaha peternakan berbahan baku impor (ayam ras pedaging dan petelur) mengalami kontraksi yang tajam ketika krisis ekonomi dan bangkrutnya secara massal para peternak ayam ras

Peranan Sektor Peternakan daam Pengentasan Kemiskinan

Kemiskinan dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kemiskinan struktural dan kemiskinan natural. Kemiskinan struktural sering disebut kemiskinan buatan, misalnya akibat regulasi yang tidak berkeadilan dan tananan organisasi yang tidak kondusif. Kemiskinan natural biasanya disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM dan terbatasnya potensi sumber daya alam yang ada disekitar mereka.

Akibat mutu SDM yang rendah (misalnya karena tingkat pendidikan yang rendah, tingkat pengetahuan terbatas dan terbatasnya networking) sehingga mereka sulit mengembangkan potensi diri dan berkompetisi dengan kompetitornya. Dengan kondisi yang serba terbatas tersebut maka tidak ada jalan lain kecuali bekerja di bidang pertanian secara umum (tanaman pangan, hortikultura, perikanan dan peternakan).

Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam struktur perekonomian nasional. Pada tahun 2003 sektor pertanian mampu menyerap 46 persen tenaga kerja. Karena itu, adalah wajar bila sektor pertanian dijadikan sebagai penggerak utama (prime mover) pembangunan nasional. Disamping mampu menghasilkan bahan pangan untuk kebutuhan pokok yang murah, bergizi tinggi dan terjangkau, sektor pertanian jga telah berperan penting sebagai sumber pendapatan, sebagai bentuk investasi dan menyediakan lapangan kerja.

Konstribusi sektor pertanian terhadap pendapatan domestik brutto (PDB) riil tahun 2003 adalah sebesar 15,83 persen, berada di bawah sektor industri (26,07 persen) dan perdagangan (15,95 persen). Angka tersebut menujukkan betapa urgennya dan strategisnya sektor pertanian dalam pembanguan nasional.

Sub sektor peternakan memainkan peran penting dalam pembangunan pertanian. Kontribusi sub-sektor peternakan terhadap sektor pertanian dan produk domestik brutto pada tahun 2001 masing-masing adalah 11% dan 1,9% (Utoyo, 2002). Karenanya tidaklah mengherankan jika sub sektor peternakan diharapkan sebagai sektor pertumbuhan baru, baik dalam bidang pertanian maupun pertumbuhan ekonomi nasional. Cukup signifikannya sumbangan sub sektor peternakan antara lain disebabkan oleh jumlah populasi tenak yang besar, pemilikannya yang sangat luas dan peranannya yang multiguna.

Komoditi peternakan dikenal sebagai komoditi yang memiliki banyak manfaat. Produk utama ternak (daging, susu dan telur) merupakan sumber bahan pangan yang bergizi tinggi dan dikonsumsi anggota rumah tangga. Ternak berperan penting dalam program ketahanan pangan rumah tangga petani, terutama bagi petani ternak di pedesaan. Sebagian ternak juga menghasilkan tenaga yang dapat digunakan dalam mengolah lahan pertanian.

Ternak juga berperan sebagai sumber uang tunai, sebagai sumber pendapatan dan sebagai salah satu bentuk investasi (tabungan hidup) yang dapat diuangkan sewaktu dibutuhkan. Ternak juga bermanfaat dalam kegiatan keagamaan: misalnya pelaksanaan ibadah qurban tentu juga membutuhkan ternak sapi, domba ataupun kambing. Ternak lokal tersebut tidak hanya pemilikannya yang tersebar luas di tangan petani pedesaan, juga telah berperan penting dalam masa krisis ekonomi.

20
Agu
09

PERANAN HORMON PADA TERNAK

Hormon adalah suatu zat organik spesifik yang disekresikan lewat peredaran darah melalui organ-organ tertentu dalam tubuh dan berpengaruh pada organ lain, atau dengan kata lain hormon adalah  zat yang dihasilkan oleh suatu organ tubuh dan akan dipakai oleh organ tubuh lain guna menjalankan fungsi organ tersebut.

Kelenjar yang menghasilkan Hormon disebut dengan Kelenjae Endokrin

 

Sifat-sifat hormon :

–         Tidak mensuplai energi

–         Dihasilkan dalam jumlah sedikit

–         Mudah dieliminasi didalam darah

 

Organ-organ yang menghasilkan hormon antara lain :

  1. Kelenjar Hypotalamus
  2. Kelenjar Hypofisa
  3. Kelenjar Gonad
  4. Placenta

 

I.. KELENJAR HYPOTALAMUS

 

 

Kelenjar hypotalamus merupakan suatu kelenjar dalam otot yang memegang peran penting dalam mengatur aktifitas kelenjar hypofisa. Hormon yang dihasilkan oleh hypotalamus adalah Realising Hormon yang kerjanya menstimulir kelenjar hypofisa untuk mensekresikan hormon-hormonnya. Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hypotalamus adalah :

  1. Thyrotrophin realising hormon (TRH)  atau prolactin realising hormon, yang berfungsi untuk meningkatkan kadar hormon tyroid dan prolactin
  2. Luteonizing hormon realising hormon (LHRH) untuk meningkatkan kadar hormon LH
  3. Follikel Stimulating Hormon Realising Hormon (FSHRH) untuk menstimulasi hormon FSH
  4. Growth Hormon Realising Hormon (GHRH) untuk menstumulasi kadar hormon GH

 

II. KELENJAR HYPOFISA

 

Kelenjar  Hypofisa dibagi menjadi 3 bagian yaitu Pars anterior, pars intermedia dan pars posterior

 

  1. Pars Anterior

Bagian pars anterior menghasilkan hormon :

–         Follikel Stimulating Hormon (FSH)  dimana hormon ini berfungsi untuk menaikkan pertumbuhan dan perkembangan follikel pada ovarium (pertumbuhan kelamin, libido)

–         Luteonizing Hormon (LH) atau dikenal dengan Intertitial cell stimulating hormon (ICSH), fungsi dari hormon ini adalah merangsang pelepasan follikel degraf dan merangsang pembentukan corpus luteum. (ovulasi, pelepasan estrogen)

–         Luteotropik Hormon (LTH)Prolactin. Dimana fungsi dari hormon ini adalah memelihara pertumbuhan corpus luteum dan sekresi air susu

–         Growth Hormon (GH) atau dikenal dengan Somatropin, hormon ini berfungsi memndorong efek pertumbuhan umum dari tubuh.

 

 

 

 

 

  1. Pars Intermedia

 

Pada bagian ini menghasilkan hormon Melanophore Stimulating Hormon (MSH) yang berfungsi untuk penyebaran pigment chromatopora.

 

  1. Pars Posterior

 

Kelenjar ini menghasilkan hormon :

–         Oxytocin yang berfungsi untuk kontraksi pada waktu partus, pelepasan air susu dari ambing, kontraksi urat daging licin dari uterus pada waktu perkawinan.

–         Vasopresin yang bekerja sebagai anti deuresis.

 

III. KELENJAR GONAD

 

  1. Ovarium

 

Ovarium disamping sebagai organ reproduksi juga sebagai kelenjar endokrin, adapun hormon yang dihasilkan oleh ovarium adalah :

–         Estrogen yang dihasilkan oleh follikel de graff , fungsi dari estrogen adalah mempengaruhi sifat-sifat birahi, Mempercepat pertumbuhan tulang dan mempercepat penumpukan lemak dibawah kulit

–         Progresteron yang dihasilkan oleh corpus luteum, dimana pada fase luteal keadaan hormon ini selalu tinggi di dalam darah, sehingga mencegah tumbuhnya follikel di dalam ovarium. Fungsi dari progesteron adalah untuk menjaga kebuntingan, mempengaruhi sifat keibuan dan pancaran air susu

  1. Endometrium

 

Adalah bagian paling dalam dari uterus, pada organ ini dihasilkan hormon prostaglandin F2£ (PGF2£) yang berfungsi untuk merilis corpus luteum

 

  1. Testis

 

Organ testes pada ternak jantan menghasilkan hormon testosteron terutama oleh sel intertitial leydig. Dimana fungsi dari testosteron adalah untuk mempengaruhi sifat jantan dan mendorong proses spermatogenesis.

 

IV. PLACENTA

 

Placenta menghasilkan hormon :

–         Human Corionic Gonadotropin (HCG) dimana hormon ini terdapat pada urine wanita hamil, hormon ini dihasilkan oleh chorion dan disekresikan dalam darah dan urine wanita hamil muda. HCG mempunyai fungsi ; membantu pematanan follikel, merangsang ovulasi dan perkembangan corpus luteum, merangsang sekresi estrogen dan progresteron dan merangsang spermatogenesis

–         Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG), hormon ini dihasilkan oleh materna kuda yang bunting. Fungsi dari hormon ini sama dengan FSH yaitu merangsang pertumbuhan follikel dan merangsang spermatogenesis.

19
Agu
09

Merdeka tapi Belum Sejahtera

http://www.poultryindonesia.com. AGUSTUS, bulan kemerdekaan itu, hadir kembali hari-hari ini. Ada terasa kehangatan — katakan: bermekaran gairah di dalam hati — saat menatap langit yang marak ditaburi umbul-umbul, panji-panji dan aneka hiasan warna warni. Bendera merah putih berkibaran di mana-mana. Tak pelak, Agustus memang bulan istimewa. Oleh kehadirannya segenap penduduk negeri ini dihangatkan kembali pertalian dan ikatannya sebagai sebuah bangsa.

Dikukuhkan rasa kesetiakawanan dan dibangunkan kesadarannya untuk membangun negeri ini bersama-sama. Ya, dan gairah hati yang demikian itu terus mengalir, untuk dipuncaki pada hari ke-17 bulan Agustus ini sebagai peringatan dan perayaan ulangtahun ke-62 kelahiran kita sebagai bangsa yang merdeka. Dirgahayu Republik Indonesia.
Lalu, setelah perayaan dan berbagai acara yang menyertainya itu, apa kelanjutannya? Nah, inilah yang selalu ditagih, dan menjadi kewajiban bagi kita untuk menjawabnya. Yaitu, menakar kembali ‘prestasi’ kinerja kita di masa lalu seraya menetapkan langkah ke depan yang harus ditempuh dalam rangka mengisi kemerdekaan. Intinya, sebagai pewaris negeri ini kita memikul tanggungjawab mewujudkan cita-cita para perintis dan pejuang kemerdekaan. Cita-cita seperti apa? Terciptanya kondisi kehidupan rakyat yang secara ekonomi makmur sejahtera, secara hukum terlindungi hak-hak sipilnya, dan secara kebudayaan terpupuk daya kreatif dan perkembangan intelektualnya. Secara ringkas, terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasar Pancasila. Ya, itulah yang ada di pundak kita sebagai tanggungjawab generasi merdeka.
Sebagai evaluasi, setelah 62 tahun merdeka bagaimana hasil pembangunan selama ini menampakkan wujudnya? Untuk tidak mengingkari kenyataan, kondisi kehidupan rakyat masih jauh dari makmur sejahtera. Itu dapat dilihat dari masih tingginya angka kemiskinan, — yang pada tahun 2006 lalu tercatat sebesar 39,1 juta orang. Lalu juga besarnya angka pengangguran (sekitar 11 juta orang), — selain ratusan ribu orang Indonesia yang terpaksa mencari makan di negeri orang, sebagai TKI, dan cukup banyak mengalami perlakuan tidak manusiawi dari para majikan mereka. Sungguh, hidup makmur sejahtera masih sekadar harapan. Bagaimana dengan cita-cita tegaknya hukum dan keadilan? Lalu juga hasrat mulia mencerdaskan kehidupan bangsa? Mencermati pelaksanaan penegakan hukum di negeri ini, kita tidak bisa menutup mata atas maraknya praktik mafia peradilan, dimana hukum dan keadilan diperlakukan tak ubahnya barang dagangan. Yang kuat menang, yang lemah kalah. Sementara ihwal mencerdaskan kehidupan bangsa, kita semua mencatat masih tingginya biaya pendidikan, — untuk tidak memberikan peluang anak-anak keluarga miskin mencicipi bangku sekolah yang menjadi haknya.
Maka menjadilah benar bahwa tantangan kita belum bergeser dari mewujudkan terselenggaranya tata kehidupan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan bersatu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Masalahnya, bagaimana kita menjawab tantangan itu? Terkait dengan tugas pembangunan  ke depan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya ketika hadir dalam ulang tahun ke-30 perusahaan obat hewan PT. Sanbe Farma mengingatkan, “Tugas besar kita adalah membangun manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi.” Untuk itu, pesannya, sejak dini dipersiapkan generasi muda yang sehat, kuat, tidak kurang gizi serta cerdas dan berkemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebuah pesan yang menarik untuk digarisbawahi sekaligus dikritisi.
Ya, digarisbawahi dan dikritisi! Digarisbawahi, karena SDM yang sehat, kuat dan cerdas berkat tercukupi asupan gizinya merupakan modal awal bagi suksesnya pembangunan. Sementara perlunya dikritisi, karena memang di sinilah salah satu titik rawan yang menjadi persoalan saat ini. Apa itu? Gizi buruk yang melanda anak-anak kita tahun-tahun belakangan ini mengisyaratkan belum sinkronnya janji pembangunan dengan implementasinya. Dalam upaya menciptakan ketahanan pangan, misalnya, komitmen pemerintah untuk menjadikan pertanian sebagai kekuatan ekonomi bangsa masih lemah. Demikianlah kebutuhan pangan utama beras masih harus diimpor. Lalu juga gula, jagung, kedelai, dan bahkan garam.
Maka tugas besar membangun manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi menjadi lebih-lebih muskil ketika belakangan anak-anak Indonesia kehilangan ‘hak’ mereka untuk minum susu. Ini terjadi menyusul kenaikan harga susu formula secara mengejutkan, sebagai akibat kenaikan harga susu di pasar internasioal. Di Palangkaraya, Jambi, Palembang, Sidoarjo dan banyak tempat lain, ibu-ibu tidak saja harus mengurangi pemberian susu bagi anak balita mereka, tapi sebagian terpaksa mengganti susu dengan tajin. Sedikit lebih beruntung anak-anak di Kabupaten Tegal, yang bisa minum susu kambing sebagai ganti susu formula yang tidak terbeli orang tua mereka. Generasi muda yang sehat, kuat dan cerdas tanpa minum susu? Sungguh mustahil. Lebih mustahil lagi kalau itu masih dibarengi tidak tercukupinya sumber pangan hewani lainnya, utamanya daging dan telur.
Lalu, di mana letak masalahnya? Sekali lagi, masih lemahnya komitmen pemerintah menjadikan pertanian dan berbagai cabang kegiatannya sebagai kekuatan ekonomi nasional. Di bidang peternakan misalnya, ketergantungan terhadap susu dan daging impor yang terus membesar tidak disikapi dengan memperbaiki iklim yang kondusif bagi berkembangnya usaha peternakan sapi baik perah maupun potong. Sementara terhadap bidang perunggasan pemihakan pemerintah juga masih bersifat setengah hati. Lihat saja kasus yang terjadi belakangan, ketika sebagai akibat kebijakan impor tepung tulang dan tepung daging (MBM) yang hanya lewat satu pintu — monopoli — membuat harga MBM di Indonesia melambung sampai 400 dolar AS per ton. Akibat tingginya harga MBM ini harga pakan juga tidak bisa ditekan, — lebih-lebih di tengah kenaikan harga bahan baku yang lain seperti jagung, soybean meal dan corn guten meal. Apa yang terjadi kemudian pastilah dapat diduga. Yaitu, melonjaknya biaya produksi usaha perunggasan dan pada urutannya terhambatnya sektor ini mengembangkan potensi produktifnya. Dalam perkara ini tidak hanya peternak dan pengusaha industri perunggasan yang menjadi korban, tetapi juga masyarakat konsumen yang menjadi semakin terbebani akibat naiknya harga telur dan daging ayam.
Inilah tantangan kita ke depan dalam mengisi kemerdekaan.

19
Agu
09

JALAN MENUJU MUTTAQIEN

Bulan ramadlan memang bulan yang penuh ketenangan, umat islam melaksanakan ibadah puasa dengan khusuk tanpa gangguan suatu apapun. Sumber kemaksiatan sudah ditutp rapat oleh aparat penegak hukum. Kita selalu menyaksikan rutinitas ramadlan operasi aparat keamanan terhadap tempat – tempat maksiat  lokalisasi, tempat perselingkuan, karaoke dan aneka macam hiburan lainnya, sehingga kita berharap puasa kita dapat betul-betul akan mencapai tujuan Lilmuttaqien (menjadi orang yang bertaqwa).

Cuman kadang-kadang hati kecil saya bertanya “ apakah kemaksiatan itu hanya pada bulan ramadlan saja … ?” karena kesan yang saya tangkap adalah operasi-operasi tersebut hanya dilakukan pada bulan ramadlan. Ini bukan berarti saya tidak setuju dengan kegiatan operasi tempat maksiat tersebut…. Saya sangat mendukungnya dan acungan jempol dua. Tapi dari pengalaman  yang sudah, kegiatan semacam itu hanyalh tradisi ramadlan, setelah bulan ramadlan usai sumber-sumber kemaksiatan tersebut berjalan lagi seperti sedia kala, bahkan media massa sering merilis bahwa setelah lebaran (Idul ftri maksudnya) justru pelakunya bertambah karena si wanita penghibur (sebut saja PSK) akan membawa teman baru dari kampungnya. Kalau kita mau mengkaji lebih dalam akan makna puasa, sebetulnya puasa itu bukan finalisasi akan tetapi sebaliknya, puasa hanya merupakan jalan untuk menuju pertaubatan sesungguhnya. Jika yang terjadi seperti di atas maka puasa kita bisa dikatakan hanya mendapat lapar dan dahaga dan pertaubatan yang dilakukan sebulan lamanya, hanyalah taubat cabe rawit setelah taubat kita kerjakan maksiat lagi.

Alkisah seorang resi sebut saja Resi Baratwaja namanya, membangun sebuah padepokan tidak ditempat yang sunyi dan terpencil, melainkan ditengah hingar bingar kesibukan penduduk, bahkan kadang-kadang terasa amat bising. Disaat mereka memanjatkan do’a dimana memerlukan suasana yang hening agar do’a mereka tulus keluar dari hati yang khusu’, kebisingan tetap berjalan dan tetap mengganggu konsentrasi mereka. Baratwaja mengangap apa yang dilakukannya sudah benar, baginya berdo’a ditempat yang bising tapi tetap bisa khusu’ akan lebih baik disbanding berdo’a ditempat yang sepi. Karena menurut beliau jika berdo’a ditempat yang sepi semua orang mesti akan khusu’.

Santrinya berpendapat lain, jika ini dibiarkan mereka tidak akan bisa berdo’a dengan tenang. Maklum namanya santri biasanya tataran akhlaqnya belum begitu sempurna, yang keluar emosinya.” Maha Resi,” kata salah satu santri dengan nada tinggi, “sekali dua kali aku sabar menghadapi gangguan hingar bingar suara maksiat tetangga kita sebelah. Kesabaran kan ada batasnya Resi.”   

“Kamu benar santriku” jawab sang resi dengan nada rendah

“Jika Maha Resi merestui, saya bisa menutup tempat maksiat disebelah padepokan kita ini”, kata santri kemudian dengan nada optimis.

“Jangan. Kita harus Sabar,” kata Resi

“Sampai kapan kita harus sabar? Saya kira kesabaran resipun ada batasnya,” Jawab santri itu lagi. “Kita tak mau terus menerus diganggu seperti ini, ini pelecehan.”

“ Sekali lagi kamu benar, santriku. Tetapi lupakah kamu bahwa kita berdo’a, kita berpuasa, itu artinya kita sedang ngomong masalah cinta, cinta kepada Tuhan dan dengan bahasa cinta-Nya pula? Kita sedang membuktikan bahwa kita taat, tunduk dan patuh kepada Nya. Kamu kira, layakkah kita lapor tentang cinta kepada Nya, akan tetapi diam-diam diluar kita membenci, bahkan menghancurkan mahluq Nya? Cinta macam apa jadinya ingat Tuhan telah menyatakan “Innallohi ma’assoobirin” Tuhan akan selalu beserta orang-oarng yang sabar”. Jawab sang Resi dengan tenang dan jelas tampak kearifannya.

Harus diakui bahwa secara sembunyi-sembunyi kita mempunyai sifat egoisme yang tinggi dalam hal ibadah. Kita paksa orang lain untuk berbuat toleransi kepada kita tetapi sebaliknya kita tidak mau mentolerir apa yang mereka kerjakan. Apakah perbuatan kita sebagai umat Islam sudah tepat, bukankah Agama Islam mempunyai ajaran Rahmatan Lil ‘alamin, itu artinya Islam mengajarkan kasih sayang bagi seluruh umat manusia.

Kembali kepada hakikat ibadah puasa, sebetulnya adalah merupakan penempaan diri kita. Kita berpuasa itu artinya kita sedang belajar untuk lapar, menahan dari nafsu kita dengan kata lain setelah kita belajar kelaparan selama satu bulan penuh, kita akan empaty pada teman-teman kita, saudara-saudara kita yang mungkin masih “kelaparan”. Setelah lulus dari latihan, sifat kebinatangan kita diharapkan akan hilang, kita tidak lagi makan makanan yang bukan hak kita, kita tidak lagi makan semen, aspal dan makan saudara kita sendiri. Sehingga kita terhindar dari “Asfalassafilin” serendah-rendahnya mahluq.

Oleh sebab itu ibadah puasa menurut Tuhan, adalah ibadah yang dilakukan hanya untuk Nya dan yang akan “meng gaji” hanyalah Tuhan. Itu artinya hanya tuhan yang tahu dan berhak menerima ibadah puasanya. Karena banyak umat Islam (termasuk yang mengaku-ngaku Islam) berpenampilan lapar, kelihatan lemas akan tetapi diam-diam diwarung yang sepi kita makan. Hal ini berbeda dengan ibadah lain, Sholat misalnya kita kalau tidak sholat akan kelihatan orang lain, tapi puasa tidak, hanya Tuhan yang tahu kita puasa apa tidak. Sehingga ibadah puasa dijadikan takaran sampai sejauh mana ketaatan dan kecintaan  kita terhadap Nya.

Saya mengingatkan sebetulnya kita ini sering berlaku kemunafikan kepada Tuhan, bayangkan kita 5 kali dalam sehari bersumpah kepada Tuhan “Innasholati, wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillah” Sesungguhnya sholatku, ibadah hajiku, bahkan hidupku dan matiku hanyalah karena Alloh semata. Tapi  diam-diam kita menginggkarinya, kita sholat, haji karena sesuatu lain, ini bisa karena macam-macam bisa karena bisnis, jabatan dan lain-lain. Apakah itu tidak munafik namanya ?

 Akhirnya perjalanan ruhani selama puasa, bentuk amalan selama puasa memang sama. Haus dan laparnya sama. Tapi tidak dalam hal kualitasnya, sikap jiwa ketika berpuasa itu dilakukan, mungkin tidak bisa sama. Padahal dalam beribadah kepada Nya kualitas itulah yang menentukan. Semoga puasa kita selama ini akan betul-betul dapat menjadi jalan untuk mencapai kesucian diri betul-betul fitrah. Dan kemaksiatan yang sudah dihentikan selama bulan ramadlan tidak kembali lagi.

19
Agu
09

MENANTIKAN “BONUS” RAMADLAN

Nur Hafidz

 

 

Seperti biasanya setiap bulan Ramadlan pengusaha selalu memberikan bonus kepada karyawannya berupa Tunjangan Hari Raya (THR), bahkan para karyawan melakukan demo menuntut pemberian THR kepada pengusaha yang slintutan tidak memberikan THR. Namun demikian apa yang akan saya sampaikan disini bukan pesan bonus THR seperti yang terjadi selama bulan Ramadlan, itu hanyalah bonus duniawi yang sifatnya sementara.

Ada yang lebih penting dari sekedar bonus duniawi, yaitu bonus yang dijanjikan oleh Alloh selama bulan Ramadlan yang berupa Lailatul Qodr, seperti yang disampaikan oleh alloh dalam Alqur’an Surat Al Qodr, Lailatul Qodri Hoirun min alfi syahr, Malam lailatul Qodr merupakan malam yang lebih baik bila dibandingkan dengan seribu bulan.

Seperti kita ketahui bahwa Alloh mewajibkan kepada orang yang beriman (bukan lainnya) untuk bersusah payah meningkatkan derajat lewat puasa sebulan lamanya untuk menjadi hamba yang takwa. Semoga saja kita melaksanakan ibadah puasa selama ini betul-betul mempunyai tujuan menjadi Takwa. Dengan kata lain peningkatan derajat ibadah kita siang malam bukan dilakukan karena tergiur oleh bonus khusus Lailatul qodr. Sebuah malam yang lebih indah dari pada seribu bulan. Bila kita beribadah tepat pada turunnya Lailatul Qodr, ‘ganjaran’ kita sama dengan ibadah selama seribu bulan. Jadi setelah itu kita tak perlu ibadah lagi karena ibadah semalam tersebut bisa untuk hidup selama sekitar 12 turunan dengan asumsi umur kita 70 tahun (itu kalau Alloh menghitung secara matematis) tapi ibadah tidak bisa dikalkulasi dengan matematik.

Karena memang tidak semua orang bisa beribadah dengan model kekhusukan total. Barangkali sebagian besar umat (jangan lupa termasuk saya juga) baru bisa beribadah pada tingkatan dasar, sekedar memenuhi perintah dan dengan syarat minimal. Namum jangan khawatir karena Alloh Maha Pemurah, Semoga berkat kemurahanNya ibadah kita yang masih sedemikian kecilnya dapat diterima disisiNya. Karena kebahagiaan umat yang paling besar adalah jika ibadahnya diterima. Inilah kemurahan Alloh dan tentunya keindahan dalam ajaran Islam.

Lalu yang menjadi pertanyaan, kapan Lailatul Qodr turun… ? Itulah kebesaran Tuhan, Tuhan men sirrikan (merahasiakan) waktunya, supaya kita tidak terjebak beribadah secara pragmatis. Para Ulama bilang, Lailatul Qodr turun pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan terutama malam ganjil. Tapi sebagian ulama tidak setuju dengan pendapat tersebut, bisa saja ia turun di awal-awal Ramadlan dan tidak tergantung pada tanggal ganjil.

Seperti dalam dunia bisnis yang menjanjkan sebuah hadiah untuk memacu penjualan produknya, jika ingin memperoleh hadiah tersebut, maka harus membeli produk sebanyak-banyak supaya peluang untuk mendapatkan hadiah besar, walaupun ada yang membeli satu produk sudah dapat hadiah. Demikian pula untuk mendapatkan “bonus” Agung, kita tidak bisa hanya berpedoman pada satu atau dua malam harus melakukan ibadah seluruh malam pada bulan Ramadlan

Pada cerita pewayangan juga kita kenal dengan “Perang Baratayuda”, dimana kapan waktu meletus perang tersebut juga tidak ada yang tahu persis, baik dipihak pandawa maupun kurawa, tapi kedua pihak meyakini bahwa perang akan meletus. Sehingga semua pihak akan terus waspada tidak mau lengah, pada saatnya nanti kedua pihak sudah siap untuk perang tanding.

Saya waktu masih ngaji di Surau desa, pak kiai menyampaikan pesan, ‘Lailatul Qodr akan turun ketika bumi terlihat sepi senyap seperti kuburan anker, bahkan anginpun tak bertiup. Terjadi keanehan-anehan Sungai mengalir kearah sumbernya, bayi bisa bicara dan pohon-pohon bisa bersujud sendiri walaupun angina tidak bertiup.Siapa beruntung menyaksikan kejadian itu maka hidupnya akan lebih mulia, bahkan kalau kita mau berdo’a kita akan dikabulkan, pokoknya istimewalah.’

Untuk memperoleh “bonus” tersebut kita selalu mengadakan ibadah total, full time siang malam selama satu bulan penuh, sehingga kita kadang tidak menyadari bahwa ibadah kita telah bergeser,  kita melakukan ibadah demi Lailatul Qodr bukan kerena mencari Ridlo-Nya.

Hikmah Lailatul Qodr yang dapat diambil adalah kita tidak boleh menyandarkan sepenuhnya pada “Bonus” maksudnya kalau kita ingin memperoleh rizki tidak boleh hanya duduk-duduk disungai untuk menanti air mengalir kearah mata air, atau duduk di bawah pohon guna menantikan pohon bersujud. Dengan demikian untuk mencapai hal tersebut kita harus berusaha secara terus menerus. Lagi pula Lailatul Qodr tak bias ditunggu secara dadakan. Bonus Lailatul Qodr kemungkinan hanya akan turun ke dalam jiwa yang agung pula, jiwa yang sudah siap.

Menurut saya yang benar adalah cukup dengan berlomba memacu untuk mendekatkan diri dan takwa pada sang Kholiq. Alloh Maha tahu terhadap prilaku hamba-hambaNya, Alloh juga paham betul siapa yang akan diberikan “bonus”. Percayalah bahwa Alloh memberikannya bukan untuk keuntunganNya melainkan untuk kepentingan manusia juga, karena Alloh bukan kapitalis. Alloh hanya ingin hambaNya menjadi hamba yang baik, agar mereka bersegara menuju ke jalan kebaikan. Sykur syukur kalau ibadah yang dilakukan hanya karena Kecintaan terhadapNya serta dilaksanakan dengan penuh keiklasan.

 

Penulis adalah Dosen UNISKA dan Ketua Yayasan Al Mujahidin, Maesan Mojo Kediri

19
Agu
09

PEMIMPIN, KEMUNAFIKAN DAN KEMISKINAN

NUR HAFID

Menjelang hajatan besar pemilihan Kepala Desa, Kang Parjo kelihatan sumringah sekali. Saya jadi penasaran dan akhirnya saya bertanya, „Mengapa Kang ..kok kelihatan bahagia sekali..Apa narik becaknya lagi laris nih….?. „Anu Mas.. Kemarin itu lho aku didatangi tiga calon kades dan masing-masing memberi „sedekah“ uang…Kan lumayan mas, daripada narik becak sehari saja paling dapat sesuap nasi, itupun jika ada yang naik..“ Ooo begitu rupanya, pikirku.

Itu hanya salah satu dari cerita Kang Parjo perihal Pilwali, tentunya masih banyak seperti Kang Parjo-kang parjo yang lain. Tentu saja Kang Parjo senang. Ia berharap semoga tiap hari ada pemilihan Kepala Desa seperti kali ini. Dengan begitu tanpa harus narik becak ia dapat memperoleh „sedekah“ . Tapi itu mustahal bin mustahil, lha wong hajatan itu ada aturannya, ada masa jabatannya tidak bisa dilakukan tiap hari, kan bankrut nanti.

Semua orang tahu bahwa „sedekah“ itu bukan sedekah ikhlas yang menurut agama ibarat keluar dari tangan kanan tangan kiri tidak tahu, akan tetapi itu ada pamrihnya yaitu agar supaya pihak yang diberi memberikan dukungan. Itu artinya sedekah itu dalam arti yang luas masyarakat di hutangi, nanti kalau sudah jadi akan ditagih kembali. Jadi jangan salahkan, kalau kelak nanti jadi beliau itu ngambil jatah rakyat (korupsi) karena diam-diam kita ikut andil dalam mendukung adanya korupsi (seperti yang ditulis oleh Mas Mundzar dalam „Kiai dan Korupsi“).

Kota Kediri sudah melaksanakan Pemilihan Wali Kota. Pemberantasan Kemiskinan, kebodohan dan lain-lain (pokonya intinya agar rakyat sejahtera), adalah isu semua pasangan calon wali kota yang dapat saya tangkap dari kampanye ataupun visi dan misi mereka. Memang kita sudah lama merdeka. Setiap tujuh belas Agustus bersemangat memperingatinya. Tapi pikir punya pikir, kemerdekaan itu belum banyak berpengaruh pada dunia Kang Parjo dan teman-temannya tadi. Mereka sampai saat ini belum terbebas dari rasa cemas, memikirkan hal-hal yang paling pokok dan sederhana.

Yang kita capai hanyalah kemerdekaan secara politis, yaitu soal pemindahan kekuasaan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Tapi usaha untuk membebaskan masyarakat dari kebodohan, kemiskinan dan dari kecemasan bukan perkara mudah dan tidak dapat dilaksanakan sesingkat-singkatnya. Padahal Nabi Muhammad pernah bersabda Kadalfaqru Aiyakunal Kufro (Kemiskinan akan dapat menyebabkan kekufuran) Apalagi kebodohan. Ketika Sayyidina Ali disuruh memilih antara ilmu dan harta, maka beliau memilih ilmu. Mengapa …? karena ilmu itu jika diberikan (diamalkan) malah akan bertambah, sebaliknya harta jika dibelanjakan akan berkurang. Tuhanpun menurunkan ayat suci Alqur’an kepada Nabi Muhammad diawali dengan perintah Iqro’ (bacalah).Tapi bagaimana kita dapat mencari ilmu, lha wong mau masuk sekolah saja sudah menghabiskan jutaan rupiah. Oleh sebab itu saya sangat setuju dengan Visi Misi sang calon Wali Kota pendidikan gratis, jadi klop sudah. Memang itu yang harus dilakukan.

Kesimpulan saya setelah mendengar kampanye kemarin, semua calon  bagus semua, karena sesuai dengan perintah agama pemberantasan kemiskinan dan kebodohan. Tapi apa ya…. mungkin akan dicoblos semua. Kalu ini terjadi kan jadinya surat suara tidak sah dan akan mengakibatkan calon tidak memperoleh dukungan suara 30 persen lebih yang dapat berakibat Pilwali diulang ataupun putaran kedua. Ini akan menyedot biaya tambahan lagi yang sebenarnya dapat digunakan untuk program pemberantasan kemiskinan dan kebodohan, seperti Visi Misi yang dijanjikan oleh semua calon tadi.

Kalaupun nanti salah satu calon, bener-bener terpilih ya.. harus ingat sabda Nabi tentang tanda-tanda kemunafikan, yaitu orang yang suka berbohong, jika berjanji akan mengingkari dan jika dipercaya akan mengkhianati. Saya berharap betul-betul menjadi pemimpin yang ProRakyat didasari dengan mementingkan rakyat terlebih dahulu,  karena Rakyat sudah mempercayai, jangan mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok, tidak menagih „sedekah“ yang sudah dikeluarkan kepada masyarakat miskin biarlah sedekah itu nanti yang membalas yang Maha Kuasa sendiri.

Cak Nun, pernah menulis bahwa kriteria pemimpin itu sama dengan kriteria jadi Suami, yaitu Pertama Manusia dan Kedua adalah jantan, baru ketiga, keempat dan seterusnya. Jadi syarat jadi presiden, Gubernur, Wali Kota/Bupati sampai kepala Rumah Tangga  yang pertama harusnya adalah Manusia. Sebab ratusan rakyat dimuka bumi ini sengsara, hanya gara-gara pemimpin berlaku tidak sebagaimana manusia, padahal kita semua sudah sepakat bahwa Ia manusia. Tapi tingkah lakunya menyerupai binatang. Bukanlah Alloh juga pernah mengingatkan kepada kita bahwa akan menjadikan manusia itu „Asfalassafilin“ serendah-rendahnya makhluqNya.

Kemudian syarat yang kedua adalah Jantan, artinya jantan dalam mekanisme politik, tidak dalam arti pergumulan diranjang. Betapa banyak laki-laki yang ternyata betina, yang berlaku tidak fair, curang, culas dan sebagainya. Seperti bahasa kiasan Orang yang jujur dan berani biasa diistilahkan Jantan sedang yang pengecut disebut betina. (maaf wanita jangan sewot dulu…). Jadi yang dimaksud pemimpin harus laki-laki bukan dalam pengertian fisik, tetapi dalam pengertian kepribadian. Bisa saja ada laki-laki betina dan perempuan jantan.

Kiai saya dulu pernah pesan kepada santrinya „ Wahai santriku… ! Jika kamu nanti menjadi Pemimpin men Tauzi (distribusi, pemerataan) lah secara adil nikmat Alloh dan izhar (mentransparansikan) lah kebijakan yang menyangkut maslahatul ummah, kesejahteraan umat. Dan jika kamu jadi Rakyat biasa, Arifi lah kehidupan dengan transendensi yang kental, membentuk diri menjadi manusia yang mukmin tangguh.“

Nabi Sulaiman adalah Raja, walaupun beliau hanya putra Dawud yang notaben prajurit biasa dibawah komandan Thalut, waktu itu tidak pernah gemendul. Terhadap yang kecil, seperti semut beliau sama sekali tidak mempunyai sifat Gumede. Bahkan dengan makhluq yang seatap golongan jin, manusia dan satwa. Beliau memohon kepada Alloh agar diberi kemampuan dan kemauan untuk melalukan distribusi yang adil dan kontribusi sepadan dengan nikmat yang beliau terima dariNya. Yang diucapkan pertama kali adalah Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh dalam artian yang sebenarnya bukan hanya dimulut saja.

 

            Penulis adalah Dosen Uniska Kediri

19
Agu
09

IKHLASH

 

Judul diatas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan oleh mulut kita, akan tetapi sangatlah sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam tingkah laku politik, ekonomi, sosial bahkan pada tataran ibadah kita kepada Alloh SWT. Tidak sedikit orang yang memberikan sesuatu (bingkisan misalnya) dengan embel-embel ucapan „ini saya serahkan kepada Bapak dengan ikhlas lho… Pak,  „ tapi dibelakang hari jika keinginannya tidak terwujud, bukan tak mungkin dibelakang akan mengumpat kepada orang yang diberi sesuatu tersebut.

Kemudian bagaimana to sebenarnya ikhlas itu ?, ada pengertian sederhana yang memberikan contoh perbuatan ikhlas itu, diumpamakan jika tangan kanan kita memberikan sesuatu kepada orang lain maka tangan satunya tidak mengetahuinya, atau dengan kata lain segala bentuk prejengan tubuh sudah melupakan apa yang dilakukan oleh tangan kanan tersebut. Sehingga jika dibelakang hari ada sesuatu akibat dari pemberian tangan kanan, maka hati, pikiran dan tingkah laku kita tak akan berpengaruh,  karena kita sudah ikhlas.

Dalam kehidupan sehari-hari jika kita jalani dengan penuh keikhlasan, maka kekuatan dari perbuatan ikhlas akan sangat membantu menciptakan energi positif yang menyebar tidak hanya kepada orang lain, akan tetapi juga menciptakan lebih banyak lagi energi posistif kepada kita. Dengan perasaan ikhlas kita akan mampu melihat sisi positif dari suatu kejadian atau bahasa kerennya kita akan selalu  „Positif Thinking“, sehingga selalu dapat bersyukur apapun keadaannya. Rosulululloh SAW bersabda :’Siapa yang bersedekah dengan sebiji kurma yang berasal dari usaha halal, maka sesungguhnya Alloh menerima sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya kemudian Alloh menjaga dan memeliharanya untuk pemiliknya. Hingga sedekah tersebut menjadi sebesar gunung’. (Muttafaq’alaih) . Tentunya yang dimaksud dengan sedekah disini adalah sedekah yang ikhlash tidak seperti „sedekah“ yang diberikan oleh para politisi saat pemilihan legeslatif atau pilihan-pilihan yang lain.

Ada cerita tentang menarik tentang balasan Alloh kepada seseorang yang telah berbuat ikhlas, begini ceritanya : Suatu hari, ada seorang bocah yang berjualan demi membiayai sekolahnya hingga hari telah menjelang sore, adahal hasilnya sangatlah sedikit. Rasa lapar dan haus tidak dapat dipenuhi dari uang hasil penjualannya. Akhirnya si Bocah tadi memutuskan untuk meminta makanan atau minuman pada rumah terdekat, tetapi seorang ibu muda membukakan pintu dan sibocah karena ketakutannya hanya berani meminta segelas air putih. Tapi ibu muda itu tak hanya memberikan air putih akan tetapi segelas air susu. Si bocah meminumnya dengan begitu nikmat, kemudian bertanya, „Berapa hutang saya kepada ibu ?“

„ Kamu tidak berhutang apapun kepadaku. Orang tuaku dulu mendidik agar tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang aku lakukan“, jawab ibu muda tadi. „Kalau begitu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk yang paling dalam atas segala pemberiannmu“. Akhirnya si bocah itu meninggalkan rumah Ibu muda dengan badan yang lebih segar dan hati yang penuh syukur kepada Alloh.

Beberapa tahun kemudian, ibu muda (sekarang telah tua) yang menolong bocah  mengalami sakit parah. Dokter di kampung karena keterbatasan peralatan medis, mengirimnya ke Rumah Sakit yang lebih besar di Kota. Di Rumah sakit ini wanita tadi dirawat dengan baik. Dr. Howard Kelly (yang tak lain si bocah miskin di atas) mendengar nama desa asal pasien, ia segera menuju kamar tempat wanita dirawat. Ia langsung memutuskan untuk melakukan hal yang paling baik untuk menolongnya dengan tulus dan akhirnya Tuhan memberikan jalan kepada Dr. Howard untuk menyembuhkan wanita tersebut.

Seperti biasa wanita tersebut sebelum meninggalkan Rumah Sakit harus membayar biaya perawatan. Ketika dia membuka amplop yang berisi tagihan biaya perawatan, ada sebuah tulisan yang menarik perhatiannya, Ia membaca tulisan itu : „Telah Dibayar Lunas Dengan Segelas Air Susu“- Tertanda, Dr. Howard Kelly. Air mata menetes dari matanya saat hatinya yang bahagia mengucapkan doa dan rasa syukur. ”Terima kasih Tuhan, Kasih-Mu telah memancar melalui hati dan tangan manusia yang mulia”.

Cerita di atas menunjukkan bahwa kebaikan yang kita lakukan sesungguhnya adalah untuk diri kita sendiri, kalau kita menolong orang lain, maka orang lainpun tak segan-segan akan menolong pada saat kita memerlukannya, kalau kita menghormati orang lain secara baik maka orang lain pun akan menghormati kita secara baik pula.

Demikian pula dengan hajatan besar bangsa ini untuk memilih pemimpin bangsa yang telah kita lakukan bersama. Harapan besar dari rakyat adalah mendapatkan pemimpin yang mempnyai sifat keikhlasan dan dapat membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Bayangkan Rakyat telah berangkat ke TPS dengan „IKHLASH“ tanpa mendapat imbalan apapun dan mau meninggalkan aktifitas untuk mencari duit guna menentukan pilihan sesuai dengan hati nuraninya.

Nantinya calon yang terpilih juga harus melakukan apa yang telah dilakukan oleh Dr. Howard Kelly (seperti cerita di atas), setidaknya dapat digunakan sebagai cermin bagaimana nanti untuk membalas kebaikan  rakyat yang telah „menolong“ nya menjadi pemimpin. Kebaikan rakyat tersebut harus di balas dengan memenuhi janji-janji yang ducapkan pada saat kampanye, memberantas kemiskinan, memakmurkan rakyat, meningkatkan kesejahteraan dan lain sebagainya. Bagi calon yang belum terpilih ya… harus iklhas menerima kekalahannya atau ikhlas terhadap harta yang dikeluarkan saat kampanye. Saya membayangkan jika nanti salah satu calon terpilih, kemudian calon yang tidak terpilih ikut bersatu menerapkan rencana besar (seperti pada saat kampanye) besama – sama dengan niat membangun bangsa ini, maka bukan tidak mungkin bangsa ini akan menjadi bangsa besar. Karena apa, ketiga calon tersebut merupakan manusia terbaik di Indonesia ini, walaupun visi dan misi pada saat kampanye berbeda namun saya melihat tujuan sama yaitu berkeinginan membawa bangsa ini kearah lebih baik.

Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang benar-benar ikhlash, pemimpin yang hanya mengharapkan ridlo dari Alloh SWT  atas kepemimpinannya. Bukan pemimpin yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri, maupun memperkaya atau menguntungkan kelompoknya. Kalau ini terjadi, saya yakin pemimpin tersebut akan mendapatkan balasan dari Alloh atas perbuatan yang dilakukannya. Dan dalam kehidupan sehari-hari akan dicatat dalam sejarah bangsa serta tidak akan pernah dilupakan oleh rakyat. (semoga)

(Nurhafid, S.Pt, MM,  Dosen Jurusan Produksi Ternak UNISKA)

19
Agu
09

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!




Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031